Tuesday, June 9, 2009

PERMATA YANG HILANG


Akhlaq di zaman ini ibarat permata yang hilang pada diri kebanyakan insan. Kita akan menyaksikan kemunduran akhlaq merebak di mana-mana; mulai dari anak kecil sampai orang tua, kecuali orang yang dirahmati Allah -Azza wa Jalla-. Tak hairan jika media massa lainnya dipenuhi dengan berita-berita yang memuakkan, dan rendah; menunjukkan terjadinya erosi dan krisis akhlaq@ moral pada diri generasi muslim, terlebih lagi yang kafir.


Krisis ini terjadi dalam semua lini kehidupan; mulai dari cara makan, buang air, bermu’amalah dengan anak kecil atau orang tua, muamalah, beribadah, berpolitik, berkata dan berucap. Semuanya jauh dari tuntunan Allah & Rasul-Nya. Tak hairan jika kita akan melihat generasi kita banyak yang cinta muzik, padahal muzik itu HARAM.
Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda dalam mengharamkannya,


لَيَكُوْنَنَّ مِنْ أُمَّتِيْ أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّوْنَ الْحِرَّ وَالْحَرِيْرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ


"Akan ada beberapa kaum diantara ummatku yang akan menghalalkan zina, kain sutera (bagi laki-laki), khomer, dan musik". [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (5590), dan Abu Dawud dalam Sunan-nya (4039)]


Sekalipun Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah menyatakan haramnya muzik, namun tetap saja muzik bermaharajalela. Setiap sudut kota dan desa dikotori oleh seruling syaitan itu (yakni, musik). Bahkan para pemuda berlumba membentuk club-club dan group-group muzik; maka muncullah band-band, kumpulan-kumpulan. Parahnya lagi, sebahagian band ini membuat lagu-lagu yang bernafas "islam" yang dihiasi oleh muzik. Akibatnya, kaum awam tertipu dan menyangka bahwa disana ada musik islami. Padahal semua muzik adalah haram, sebab semuanya akan memalingkan manusia dari mempelajari Al-Kitab dan Sunnah, dan menghabiskan waktu. Allah -Ta’ala- berfirman menceritakan keadaan sebahagian manusia yang mencipta lagu untuk menjauhkan manusia dari Al-Qur’an,


"Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan, dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan".(QS. Luqman: 6).


Apa yang dimaksud dengan "perkataan yang tidak berguna"? Mari kita dengarkan tafsirannya dari dua Imam ahli tafsir, dan ulamanya para sahabat.
Abish Shohba’ Al-Bakriy berkata, "Abdullah bin Mas’ud pernah ditanya tentang ayat ini (lalu ia bawakan ayat di atas), maka Abdullah bin Mas’ud berkata,


هُوَ -وَ اللهِ- الْغِنَاءُ


"Demi Allah, itu adalah nyanyian". [HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushonnaf (21130), Ath-Thobariy dalam Jami' Al-Bayan (10/201), Al-Baihaqiy dalam Syu'abul Iman (5096), dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrok alaa Ash-Shohihain (3542). Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (jilid 6/hal. 1017)]


Abdullah ibnu Abbas-radhiyallahu ‘anhu- berkata,


هُوَ الْغِنَاءُ وَأَشْبَاهُهُ


"Itu adalah nyanyian dan semisalnya" . [HR. Ibnu Abi Syaibah (21137), Al-Bukhoriy dalam Al-Adab Al-Mufrod (786 & 1265), Ibnu Abid Dun-ya dalam Dzammul Malahi (no.12), Ath-Thobariy dalam Jami' Al-Bayan (10/201), dan Al-Baihaqiy dalam Sunan-nya (20793). Hadits ini di-hasan-kan oleh Syaikh Muhammad bin Musa Alu Nashr & Salim Al-Hilaliy dalam Al-Isti'ab fi Bayan Al-Asbab (3/63)]


Ayat di atas merupakan bukti nyata bahwa seorang yang mencintai nyanyian, apalagi diiringi muzik, maka ia akan terpalingkan dari jalan Allah, sedar atau tidak !! Lihatlah para remaja –bahkan juga orang tua- yang mabuk lagu dan muzik, ia akan malas membaca Al-Qur’an, sholat, dan melakukan kebaikan. Malas mendengarkan nasihat, dan membenci orang-orang sholeh yang menasihatinya tentang haramnya muzik. Jika ia dinasihati, maka hatinya kesal dan bergumam, "Wah, anda sok alim". Perlahan-lahan syaitan membuatnya berpaling dari kebenaran dan kebaikan yang terdapat dalam Al-Qur’an. Kerananya Allah berfirman setelah ayat di atas,


"Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan- akan ada penutup di kedua telinganya; maka beri khabar gembiralah dia dengan azab yang pedih".(QS. Luqman : 7).


Telinganya telah ditulikan oleh suara-suara syaitan@muzik, hatinya keras tak mahu menerima kebenaran, kerana ia telah dikuasai oleh syaitan.
Sebaliknya, jika ia mendengarkan lolongan syaitan yang bernama muzik, maka hatinya akan gembira, dan telinganya terbuka. Sungguh sial orang-orang seperti ini. Orang-orang seperti ini akan dipalingkan hatinya oleh Allah -Ta’ala- sampai ia dikuasai oleh syaitan. Akhirnya, keadaanya sebagaimana yang Allah firmankan,


"Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (yakni, Al Quran), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) Maka syaitan Itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya". (QS. Az-Zukhruf : 36).


Demikianlah nasib seorang yang berpaling dari pengajaran dan petunjuk Allah; ia akan diiringi oleh syaitan yang akan menyesatkannya dari jalan kebenaran. Tak hairan jika banyak diantara pemuda kita yang telah terlepas dari aturan agamanya akibat syaitan yang menyesatkannya. Lihatlah bagaimana syaitan menyesatkan para pemuda muslim yang mabuk kepayang dengan ALIRAN musik UNDERGROUND, semisal: Black Metal, Punk, Crash Metal, Heavy Metal, dan lainnya. Mereka telah ditelanjangi oleh syaitan dari aturan Islam, agama Allah Yang Maha Perkasa; tak ada lagi istilah halal dan haram, semuanya halal !!


Tak hairan jika ada diantara mereka yang minum darah, menindik hidungnya atau telinganya dengan perhiasan. Padahal semua itu haram !! Diantara mereka, ada yang mengucapkan kata-kata keji, bahkan kata-kata KAFIR berupa penghinaan kepada Allah, agama-Nya, Rasul-Nya, hari pembalasan, meremehkan neraka & seksaannya. Sebaliknya, malah mengagungkan Iblis, syaitan, dan simbol-simbol kekafiran, kemaksiatan, dan kederhakaan. Sungguh, sungguh aneh, mengaku muslim, namun perbuatannya maksiat & kafir !! Na’udzu billah minal khudzlan.
Inilah realiti pemuda muslim yang senang musik, lalu musik mengantarkan dirinya kepada jurang kekafiran, akibat menganut dan taqlid buta kepada sebagian aliran musik yang ekstrim. Sebagian ulama salaf berkata,


الْمَعَاصِيْ بَرِيْدُ الْكُفْرِ كَمَا أَنَّ الْقُبْلَةَ بَرِيْدُ الْجِمَاعِ وَالْغِنَاءَ بَرِيْدُ الزِّنَا وَالنَّظَرَ بَرِيْدُ الْعِشْقِ وَالْمَرَضَ بَرِيْدُ الْمَوْتِ


"Maksiat adalah pengantar menuju kekafiran sebagaimana halnya ciuman pengantar menuju jimak, nyanyian adalah pengantar menuju zina, pandangan adalah pengantar menuju kerinduan, dan sakit pengantar menuju kematian". [Lihat Al-Jawab Al-Kafi (hal. 33) karya Ibnul Qoyyim]



Maka lihatlah pengaruh maksiat, seperti muzik; muzik mengantarkan kepada kekafiran. Awalnya pemuda kita senang dengan musik pop, dari pop pindah ke rock, dari rock pindah ke aliran musik UNDERGROUND. Disinilah ia memungut kebiasaan yang amat buruk, mulai cara berpakaian, cara bercakap, cara berjalan, merokok, cara berpenampilan, dan lainnya.
Aliran muzik –khususnya Black Metal- pakaian hitam yang bergambar kepala kambing atau tengkorak, kerana konon hitam adalah lambang kesesatan dan kekafiran; sedang tengkorak sebagai lambang morfin.


Kasut, rambut, kendaraan, pakaian dan perhiasan lainnya, semuanya berusaha mengikuti artis dan idola mereka, walaupun ia kafir, semisal Kurt Cobain, Meihem, dan lainnya. Walaupun idola mereka ini kafir dan derhaka kepada Allah, tapi tetap dicintai oleh pemuda "MUSLIM" yang tergila-gila dengannya. Padahal Allah berfirman,


"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau Saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Meraka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah hizbullah (golongan Allah). Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung". (QS. Al-Mujadilah: 22).


Syaikh Muhammad bin Sulaiman At-Tamimiy-rahimahullah- berkata, "Barangsiapa yang mentaati Rasul -Shollallahu ‘alaihi wasallam- , dan mengesakan Allah, maka tak boleh baginya mencintai orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, walaupun orang yang ia cintai adalah kerabat terdekatnya". [Lihat Tashil Al-Ushul Ats-Tsalatsah (hal. 11), cet. Dar Ibnu Rajab]


Seorang muslim hendaknya mencintai dan mencontoh orang-orang sholeh, seperti Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-, para sahabatnya, dan pengikutnya yang setia. Janganlah kalian tertipu dan terpedaya dengan kehidupan dunia yang Allah berikan kepada orang-orang kafir dan pelaku maksiat. Glamournya dunia ini nampak indah, namun hakikatnya musibah.
Allah -Ta’ala- juga berfirman


"Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning Kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu". (QS. Al-Hadid: 20).


Dunia lebih kita dahulukan dibandingkan akhirat, padahal akhirat lebih baik dan lebih abadi di sisi Allah. Tak heran jika sebagian manusia mengutamakan pekerjaan dan perdagangannya ketika waktu sholat telah tiba sehingga masijd-masjid Allah kosong dari jama’ah. Dunia hanyalah ladang perbekalan menuju kehidupan akhirat yang lebih baik, bukan tujuan akhir.
Allah -Azza wa Jalla- berfirman,


"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka Tidakkah kamu memahaminya?" (QS. Al-An’aam: 32).


Kini anda telah tahu bahwa dunia hanyalah persinggahan sementara dalam mengambil bekal menuju akhirat; menuju perjumpaan dengan Allah -Azza wa Jalla-. Maka ambillah dari dunia sesuatu yang bermamfaat bagi akhiratmu; namun jangan sampai kalian terpedaya dengan gemerlap dan hijaunya dunia ini.


Sumber : Buletin Jum’at At-Tauhid edisi 100 Tahun II.

No comments:

Post a Comment