Thursday, September 24, 2009

PRINSIP-PRINSIP AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH

Prinsip Ketujuh

Dan di antara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah mencintai ahlul bait sesuai dengan wasiat Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan sabdanya.

" Sesunnguhnya aku mengingatkan kalian dengan ahli baitku". ( Dikeluarkan Muslim 5 Juz 15, hal 180 Nawawy, Ahmad 4/366-367 dan Ibnu Abi 'Ashim dalam kitab As-Sunnah No. 629).

Sedang yang termasuk keluarga baginda adalah isteri-isterinya sebagai ibu kaum mu'minin Radhiyallahu 'anhunna wa ardhaahunna. Dan sungguh Allah telah berfirman tentang mereka setelah menegur mereka.

"Wahai wanita-wanita nabi ........".(Al-Ahzab : 32)

Kemudian mengarahkan nasihat-nasihat kepada mereka dan menjanjikan mereka dengan pahala yang besar, Allah berfirman.

" Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait dan mensucikan kamu sesuci sucinya". ( Al-Ahzab : 33)


Pada pokoknya ahlul bait itu adalah saudara saudara dekat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan yang dimaksud di sini khususnya adalah yang sholeh di antara mereka. Sedang sudara-saudara dekat yang tidak sholeh seperti bapa saudaranya, Abu Lahab maka tidak memiliki hak. Allah berfirman.

"Celakalah kedua tangan Abu Lahab, dan sesungguhnya celaka dia". (Al- Lahab : 1).

Maka sekadar hubungan darah yang dekat dan bernisbat kepada Rasul tanpa keshalehan dalam ber-din (Islam), tidak ada manfaat dari Allah sedikitpun baginya, Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Wahai kaum Quraisy, belilah diri-diri kamu, sebab aku tidak dapat memberi kamu manfaat di hadapan Allah sedikitpun ; ya Abbas bapa saudara Rasulullah, aku tidak dapat memberikan manfa'at apapun di hadapan Allah. Ya Shofiyyah ibu saudara Rasulullah, aku tidak dapat memberi manfaat apapun di hadapan Allah, ya Fatimah anak Muhammad, mintalah dari hartaku semahu kamu aku tidak dapat memberikan manfaat apapun di hadapan Allah". (Dikeluarkan oleh Bukhary 3/4771, 2/2753, Muslim 1 Juz 3 hal 80-81 Nawaw
y).

Dan saudara-saudara Rasulullah yang sholeh tersebut mempunyai hak atas kita berupa
penghormatan, cinta dan penghargaan, namun kita tidak boleh berlebih-lebihan terhadap mereka dengan mendekatkan diri dengan suatu ibadah kepada mereka. Adapaun keyakinan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk memberi manfaat atau madlarat selain dari Allah adalah bathil, sebab Allah telah berfirman.

"Katakanlah (wahai Muhammad) : Bahwasanya aku tidak kuasa mendatangkan kemudharatan dan manfaat bagi kalian". (Al-Jin : 21).

"Katakanlah (hai Muhammad) : Aku tidak memiliki manfaat atau madlarat atas diriku kecuali apa-apa yang tidak dikehendaki oleh Allah , kalaulah aku mengetahui yang ghaib sunguh aku aka perbanyak berbuat baik dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan". (Al-A'raf : 188)

Apabila Rasulullah saja demikian, maka bagaimana pula yang lainnya. Jadi, apa yang diyakini sebahagian manusia terhadap kerabat Rasul adalah suatu keyakinan yang bathil.

No comments:

Post a Comment